Kadonesia.com — Warga Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, dikejutkan dengan kemunculan busa hitam melayang di langit. Fenomena langka ini sempat terekam oleh warga dan viral di media sosial karena terlihat tidak biasa serta menimbulkan kekhawatiran akan pencemaran udara.
🔍 Kronologi Kejadian
Menurut laporan yang diterima Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Subang, pengaduan pertama datang melalui media sosial kepada Bupati. Tak lama setelah itu, Tim Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (PPLH) diterjunkan untuk menyelidiki kejadian di lapangan.
Beberapa warga menggambarkan busa tersebut berwarna hitam keabu-abuan, bergerak perlahan di udara seperti ditiup angin, lalu jatuh ke sawah dan atap rumah. Beberapa juga mencium bau menyengat menyerupai limbah industri, sehingga menimbulkan kepanikan di sekitar lokasi.
🧪 Hasil Sementara dan Dugaan DLH
Kepala DLH Subang melalui Cece Rahman, selaku Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, menyebutkan bahwa saat tim tiba di lokasi, busa sudah tidak tampak di udara, namun sisa-sisanya masih ditemukan di beberapa titik.
DLH menduga fenomena tersebut berasal dari kebakaran pabrik pengolahan oli bekas yang terjadi sehari sebelumnya di wilayah Karawang. Material hasil pembakaran kemungkinan besar terbawa angin dan terdeposit di wilayah Subang.
Sementara itu, DLH Provinsi Jawa Barat juga turut melakukan penyelidikan lanjutan dengan pengujian laboratorium terhadap sampel busa hitam, namun hasil resminya masih menunggu proses analisis.
⚠️ Imbauan Resmi untuk Masyarakat
DLH Subang meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyentuh langsung sisa busa hitam, terutama jika tercium bau menyengat.
Warga juga diminta segera melaporkan ke DLH setempat apabila menemukan benda serupa agar dapat segera diambil sampel dan diteliti.
Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan limbah industri serta kesadaran masyarakat terhadap dampak pencemaran udara di lingkungan sekitar.


