Kadonesia.com – Pertandingan pekan ke-10 BRI Liga 1 2025/2026 antara PSBS Biak dan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat malam, berakhir tanpa gol.
Namun, skor 0-0 ini jauh dari kata membosankan — laga penuh tensi tinggi, adu fisik keras, dan diwarnai tiga kartu merah yang membuat penonton tegang hingga peluit akhir.
🔥 Babak Pertama: Dua Kartu Merah dan Ketegangan di Lapangan
Sejak menit awal, PSBS Biak tampil agresif. Bermain di kandang sementara mereka, tim asuhan Pelatih Ridwan langsung menekan lini belakang Persebaya dengan permainan cepat dari sayap.
Sementara itu, Bajul Ijo tampil hati-hati dan mengandalkan serangan balik tajam lewat duet Gali Freitas dan Bruno Moreira.
Tensi mulai memanas di menit ke-30 ketika Leo Lelis, bek asing Persebaya, melakukan tekel keras terhadap Nelson Alom di tengah lapangan.
Wasit tanpa ragu mengeluarkan kartu merah langsung, membuat Persebaya harus bermain dengan 10 pemain.
Belum sempat menata ulang formasi, Mikael Tata menerima kartu kuning kedua di menit ke-45 setelah melakukan pelanggaran keras.
Dalam waktu singkat, Persebaya terpaksa bermain dengan 9 pemain melawan 11 pemain PSBS Biak — dan sorakan ribuan penonton pun memecah malam Maguwoharjo.
🧱 Babak Kedua: Persebaya Bertahan Mati-Matian
Unggul jumlah pemain tak serta-merta membuat PSBS Biak mampu mencetak gol.
Meski mendominasi penguasaan bola hingga 68%, serangan demi serangan mereka selalu kandas di hadapan lini pertahanan disiplin Persebaya.
Kiper Ernando Ari Sutaryadi menjadi bintang lapangan, mencatat tujuh penyelamatan penting yang menggagalkan peluang emas PSBS.
Beberapa kali percobaan dari Ruyery Blanco dan Eduardo Barbosa masih bisa diamankan, membuat frustrasi lini depan tim tuan rumah.
🟥 Puncak Drama: Satu Lagi Kartu Merah di Menit ke-76
Ketegangan belum berakhir. Di menit ke-76, PSBS justru kehilangan satu pemain setelah Nurhidayat Haji Haris melakukan pelanggaran keras terhadap Bruno Moreira.
Wasit pun mengeluarkan kartu merah ketiga malam itu. Situasi berubah menjadi 10 lawan 9, dan pertandingan makin panas.
Adu argumen antar pemain sempat terjadi, bahkan pelatih kedua tim turun ke tepi lapangan untuk menenangkan suasana.
Meski PSBS terus menekan hingga menit akhir, pertahanan Persebaya tetap kokoh. Skor 0-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
🗣️ Analisis dan Reaksi
Hasil imbang ini membuat kedua tim harus puas berbagi satu poin.
Bagi PSBS Biak, hasil ini terasa mengecewakan mengingat mereka unggul jumlah pemain selama hampir satu babak.
Sementara bagi Persebaya, hasil tanpa gol ini justru terasa seperti kemenangan — bukti dari mental kuat dan semangat juang luar biasa meski bermain dengan sembilan pemain.
Pelatih Ridwan mengakui timnya tampil dominan namun kurang tajam dalam penyelesaian akhir.
Dari kubu Persebaya, Ernando Ari menjadi sorotan positif dan dinobatkan sebagai Man of the Match berkat penampilan heroiknya di bawah mistar.





